Bulan Mei 2015 ini, UNY merayakan ulang
tahunnya yang ke-51 dengan mengusung
tema “Pendidikan dan Imu Pengetahuan, Teknologi, Seni dan Olahraga untuk
mewujudkan Insan Unggul”. Dalam rangka Dies Natalis UNY ke-51 dimeriahkan
dengan berbagai acara menarik yang sejalan dengan tema yang diusung yaitu semua
tentang dunia pendidikan. Dari berbagai acara yang menarik salah satunya
dipersembahkan oleh prodi PG PAUD FIP UNY yaitu “Wayang Bocah”.
Tokoh-tokoh Wayang Bocah diperankan oleh dua TK mitra yaitu TK Bina Anak Islam Krapyak
dan TK Budi Mulia Dua Sedayu Bantul. Pementasan Wayang Bocah kali ini bisa
dikatakan “istimewa” karena diiringi langsung dengan musik gamelan yang
dimainkan oleh mahasiswa PG PAUD sendiri. Pementasan Wayang bocah dilaksanakan
di Auditorium UNY pada hari Rabu, 6 Mei 2015. Pementasan dibuka secara
seremonial pada pukul 09.00 WIB oleh Bapak Dekan FIP UNY Dr. Haryanto, M.Pd.
dengan memukul gong. Wayang Bocah ini diberi Judul “Dharmaning Satriya
Pringgondani”. Cerita ini diilhami epos Mahabarata difokuskan pada tokoh
Gatutkaca disaat kegelisahannya antara memilih untuk berdiam diri demi keutuhan
keluarga atau medarmabaktikan jiwa dan raga demi rakyat dan negaranya. Sebagai
seorang yang berjiwa satriya serta atas restu dari pandawa dan Prabu Kresna,
maka Gatutkaca menyanggupi untuk menjadi Raja Pringgondani walaupun harus
bertempur melawan pamannya yang bernama Kalabendana. Raja baru Pringgondani
sudah berdiri dengan gelar PRABU ANOM GATUTKACA yang bersemboyan akan
mengayomi, mencintai, dan melindungi rakyatnya dari tindak angkara murka.
Pementasan Wayang Bocah dihadiri oleh 100 tamu undangan dan penonton umum. Selain
untuk memeriahkan serangkaian acara Dies Natalis UNY yang ke-51, pementasan
Wayang Bocah ini juga bertujuan untuk melestarikan warisan budaya Indonesia dan
memperkenalkan kepada anak sejak dini agar lebih bangga dengan budaya
Indonesia. Akhirnya, acara ini ditutup pada pukul 11.00 WIB.
Beberapa panitia Wayang Bocah |
Comments
Post a Comment