Salam
Pendidikan…!!
Hidup
Pendidikan Indonesia!!
Indonesia
akan selalu berbunga dan terus bermekaran indah dengan pendidikan yang semakin
mewangi ditebarkan oleh para pemudanya yang giat melakukan berbagai perubahan.
Pemuda yang menjadi harapan bangsa adalah pemuda yang berperan aktif dalam
berbagai bidang keahlian masing-masing.
Selamat
datang di bulan April, segera proker keren kami dari bidang pendidikan akan meluncur
di bulan Mei untuk memberikan warna di sekolah-sekolah yang menjadi tempat kami
mengabdi. Untuk melaksanakan sebuah agenda yang besar kita memerlukan persiapan
yang matang. Tidak sembarangan, tidak serampangan, karena kita adalah
organisator. Perlu adanya kajian yang mendalam dan terukur. Begitu juga ketika
proker keren kami, EVO akan lepas landas, perlu kesiapan yang matang dari
peserta ataupun materi yang akan diberikan. Dengan semangat, panitia EVO mempersiapkan
sesuatunya dengan baik. Tepat pada
Sabtu, 11 April kemarin Volunteer’s EVO mendapatkan pembekalan untuk
kesiapan memasuki gerbang pengabdian.
Alhamdulillah,
dengan ciamik para pengisi materi membagikan ilmunya kepada Volunteer’s di
pembekalan EVO. Materi pertama oleh dosen gesit kami dari PG PAUD UNY yaitu Ibu
Ika Budi Maryatun, M.Pd yang memberikan materi mengenai lesson plan dan
strategi menghadapi anak. Sebelum lebih lanjut ada testimony yang sempat
terlontar dari Volunteer’s tentang apa saja yang biasa menjadi ketakutan dari
seorang pengajar pertama ketika menghadapi anak-anak untuk mengajar, seperti takut
salah menyampaikan, takut ketika bicara tidak diperhatikan anak, dan takut
salah memberikan konsep. Yang terakhir ini sangat fatal ketika kita salah
memberikan konsep kepada pengalaman yang dialami anak usia dini akan
berpengaruh pada kehidupan yang selanjutnya. Beberapa upaya untuk mengatasi
permasalahan itu pendidik perlu untuk bisa menguasai banyak lagu, dan
harapannya pendidik juga mampu menciptakan lagu sendiri. Pendidik yang bisa
menyiapkan media yang menarik, yang bisa digunakan untuk pembelajaran bersama,
dan multifungsi akan merangsang rasa ingin tahu anak. Bahasa-bahasa isyarat
juga perlu pendidik kuasai. Bahasa isyarat itu seperti gerakan kode dengan tangan,
diam hanya melihat anak saja, atau tepuk-tepuk diam, yang bisa mengajak anak
untuk kembali konsentrasi atau memberi semangat.
Materi
kedua yang inspiratif memberikan semangat bagi Volunteer’s untuk berkreatif
saat mengajar. Oleh dosen yang akrab dengan mahasiswa yaitu Ibu Nelva Rolina,
M.Si yang juga pendamping mahasiswa PG PAUD menyampaikan materi dengan sangat
menyenangkan. Materi mengenai media pembelajaran yang menarik ditambah pada
saat menjelaskan juga diselingi dengan
ice breaking yang membangkitkan semangat.
Menjadi
volunteer bukan hanya akan mendapatkan sesuatu namun lebih banyak untuk memberikan
sesuatu. Mewarnai lingkungan tempat mengabdi dengan perbaikan-perbaikan yang
sesuai dengan konsep belajar mengajar untuk anak usia dini menjadi salah satu
tujuan dan perhatian penting dari adanya EVO ini. Volunteer’s perlu juga untuk
memberikan perbaikan mengenai kompetensi guru yang seharusnya dikuasai oleh
seorang pendidik yang professional di TK. Sesuai dengan Undang-Undang Republik
Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yaitu: ”kompetensi guru
meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan
kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi, keempat kompetensi
ini saling berkaitan”.
Semangat
untuk volunteers EVO 2015!! Selamat berkarya mewarnai dunia pendidikan Anak
Usia Dini di Indonesia!!
Sumber: Kholisoh/@kholisoow (Bidang Pendidikan)
Comments
Post a Comment